top of page

Skripsi dihapus, Mahasiswa S1 Kini Tidak Lagi Wajib Menyusun Skripsi Sebagai Syarat Kelulusan

Transformasi Pendidikan Tinggi dengan Experiential Learning.

Dalam langkah yang luar biasa dari norma-norma konvensional, lanskap pendidikan tinggi Indonesia telah menyaksikan pergeseran transformasional akhir-akhir ini.

Persyaratan menyusun skripsi untuk kelulusan bakal dihapus/diganti, ungkap Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebutkan bakal ada penyederhanaan standar nasional pendidikan tinggi yang berlaku. yang dulunya merupakan praktik standar, telah mengalami perubahan. Perubahan ini, berpusat pada konsep pembelajaran berbasis pengalaman, sedang mengubah cara kita melihat perjalanan pendidikan mahasiswa S1.

Inti dari gerakan transformatif ini terletak pada pergeseran dari persyaratan konvensional menyusun skripsi sebagai syarat lulus bagi mahasiswa S1.

Sebagai gantinya, lembaga-lembaga pendidikan tinggi merangkul pembelajaran berbasis pengalaman, di mana mahasiswa terlibat dalam pengalaman praktis dunia nyata yang terkait dengan bidang studi mereka. Pergeseran ini mengakui bahwa keunggulan akademik melampaui pengetahuan teoritis dan mencakup penerapan keterampilan dalam skenario nyata.



Manfaat Pembelajaran Berbasis Pengalaman bagi Mahasiswa S1

Pembelajaran berbasis pengalaman menawarkan sejumlah manfaat bagi mahasiswa S1. Berikut beberapa keuntungan utama:

1. Peningkatan Keterampilan Praktis

Dengan pembelajaran berbasis pengalaman, mahasiswa secara aktif menerapkan konsep-konsep teoritis dalam pengaturan praktis. Ini menjembatani kesenjangan antara pembelajaran kelas dan tantangan dunia nyata, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis.

2. Relevansi Industri

Dengan terlibat dalam proyek-proyek dan tantangan dunia nyata, mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tren dan tuntutan industri. Ini membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, membuat mereka lebih siap untuk karir masa depan.

3. Pengembangan Holistik

Pembelajaran berbasis pengalaman memupuk pengembangan holistik dengan merawat tidak hanya keunggulan akademik tetapi juga komunikasi, kerja sama tim, dan adaptabilitas. Keterampilan ini penting untuk kesuksesan dalam setiap lingkungan profesional.

4. Membangun Kepercayaan Diri

Pengalaman praktis memberdayakan mahasiswa dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Ketika mereka melihat dampak langsung dari kontribusi mereka, itu menanamkan rasa pencapaian dan keyakinan diri.

5. Peluang Jaringan

Terlibat dalam proyek-proyek dunia nyata memungkinkan mahasiswa berinteraksi dengan para profesional dan ahli di bidang mereka. Jaringan ini membuka peluang magang, kolaborasi, dan peluang karir potensial.



Pendekatan Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Bagaimana Cara Kerjanya?

Implementasi pembelajaran berbasis pengalaman melibatkan pendekatan strategis:

1. Tugas Berbasis Proyek

Mata kuliah mencakup tugas berbasis proyek yang mencerminkan tantangan dunia nyata. Mahasiswa bekerja sendiri atau dalam tim untuk merumuskan solusi praktis, mendorong kreativitas dan inovasi.

2. Magang dan Pendampingan

Kerja sama dengan industri memfasilitasi magang dan pendampingan. Pengalaman praktis di bawah bimbingan para profesional sangat berharga bagi pertumbuhan mahasiswa.

3. Simulasi dan Studi Kasus

Simulasi dan studi kasus memberikan lingkungan yang aman bagi mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis. Mereka dapat menganalisis skenario kompleks, membuat keputusan, dan memahami konsekuensinya.


Kami siap bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk merancang dan mengembangkan program pembelajaran yang menekankan pengalaman langsung dalam lingkungan dunia nyata. Dengan memadukan teori dengan praktik, mahasiswa akan memiliki peluang untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh di kelas ke situasi nyata, sehingga memperdalam pemahaman mereka tentang materi pembelajaran.


KANIKI akan menyediakan sumber daya, panduan, dan dukungan teknis yang diperlukan untuk mengimplementasikan pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman ini.

Kami juga dapat bekerja sama dalam merancang proyek, magang, atau kolaborasi dengan industri yang relevan sehingga mahasiswa dapat terlibat langsung dalam tantangan dunia nyata yang relevan dengan bidang studi mereka.

Kemitraan ini akan saling menguntungkan bagi KANIKI, perguruan tinggi, dan tentunya para mahasiswa. Kami berharap dapat berkontribusi pada pengembangan pendidikan yang lebih holistik dan relevan, sambil membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk tantangan dunia kerja yang kompleks dan beragam.



Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page